Monday, May 14, 2007

USAHA JAMU GENDONG

Ninik Dwi Kumala Sari
04 – 042



Usaha jamu gendong dapat disebut sebagai usaha berskala kecil. Hanya dengan modal Rp. 50.000 saja, semua orang dapat menjalankan usaha tersebut. Akan tetapi, tidak semua orang bisa menjadi pedagang jamu gendong. Karena kepandaian meracik rempah – rempah dan jamu – jamuan yang membedakan satu penjual jamu dengan penjual jamu yang lain.
Biasanya pedagang jamu gendong, menjual jamunya pergelas atau perbotol. Harga 1 gelasnya Rp. 500 dan harga jamu satu botol Rp.6000. Pelanggan yang membeli jamu perbotol, biasanya merupakan pelanggan tetap yang membeli jamu setiap dua atau tiga hari sekali.
Sedangkan pelanggan yang membeli jamu pergelas adalah pelanggan yang membeli setiap hari. Penjual jamu gendong dapat ditemui di perumahan, dan pemukiman penduduk.
Keuntungan yang mereka dapat, biasanya dipotong dengan ongkos transport, karena penjual jamu gendong ini biasanya berjualan dari satu tempat ke tempat yang lain. Jarak yang ditempuh pun lumayan jauh. Mereka menjajakan dagangannya dari rumah ke rumah.
Para penjual ini membeli bahan – bahan dagangannya dari pasar. Bahan –bahan tersebut berupa rempah – rempah dan jamu – jamuan. Kemudian dirumah, mereka mengolah bahan – bahan tersebut menjadi racikan jamu,kemudian dikemas dalam botol – botol kaca, dan botol – botol plastik untuk dijual perbotol.
Mereka berdagang dengan menggunakan keranjang yang digendong, dan berjalan berkeliling menjajakan dagangannya.

No comments: