Dian Ayu (04-053)
Pedagang Bapao adalah seorang penjual makanan / semacam roti yang bentuk dan warnanaya memiliki khas tersendiri.. Kue Bapao ber warna putih, bentuknya bulat dan rasanya beraneka ragam.Ada yang rasa kacang hijau, kacang tanah, dan ada pula yang rasa coklat.Singkatnya rasa Kue Bapao sangat enak sehingga banyak di nikmati oleh kalangan masyarakat.Baik muda maupun tua, besar ataupun kecil.lebih jalasnya
Kue Bapao aman untuk di konsumsi oleh semua kalangan umur,enak di makan di waktu kapan saja.baik pagi siang,sore,maupun malam hari dan harganya pun amat murah. Kue Bapao mudah di dapatkan,para pedagang Bapao biasanya menjualkan dagangannya dengan cara berkeliling dan tidak jarang pula ia mangkal di suatu tempat, dengan menggunakan
gerobak dorongnya dan di jual dalam keadaan masih panas karena kue tersebut di letakkan di dalam langseng yang bulat dan besar yang di taruh di atas api. Pedagang Bapao biasanya menjual dagangannya ke perumahan-perumahan.Setelah ke perumahan-perumahan lalu ia menjualnya ke pasar.Ia berjualan mulai pagi hingga sore hari,dengan jumlah kue yang di bawa kurang lebih 300 buah dengan berbagai rasa.Tetapi
apabila ada pesanan tidak jarang ia membawa lebih dari 300.Untuk tiap harinya kue tersebut terkadang laris dengan jumlah kue yang di bawa habis tanpa tersisa .Namun tidak jarang pula jumlah kue tersebut tersisa,tetapi tidak banyak.boleh di kata hanya beberapa jumlah kue saja. Untuk perhitungan keuntungan pedagang bapao tersebut dapat
merauk keuntungan yang cukup lumayan, dengan taksiran jumlah kue rata-rata yang di jual sebanyak 300 buah perhari,harga @ Rp.1.000,-.Maka ia akan menerima uang hasil penjualan sebanyak Rp.300.000,-, dengan biaya operasional yang di habiskan kurang lebih sebesar Rp.200.000,-.
Dalam hal ini berarti si pedagang bapao tersebut memperoleh laba sebesar Rp.100.000,- perhari.jika di lihat dari segi kaca mata ekonomi, menjual bapao cukup efesien juga,dengan mengeluarkan modal yang tidak seberapa.dapat merauk keuntungan seper1/2nya.Bahkan kita pun dapat mengambil contoh dari si pedagang bapao tersebut,dengan memenj keuangan yang baik dan hidup seefisien mungkin akhirnya ia
dapat memiliki rumah yang cukup besar dan mampu menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi.dengan jumlah anak sebanyak tiga orang.
Namun di sela-sela keberhasilannya terkadang ia juga menghadapi kendala yang cukup rumit.misalnya,dalam hal pencetakan adonan yang salah.maka si kue bapao tersebut tidak akan jadi karena tidak jadi.akhirnya si pedagang bapao tersebut menderita kerugian sebanyak jumlah uang yang di keluarkan untuk membuat adonan tersebut. sehari
saja ia tidak berjualan maka keuntungan yang Rp.100.000,- perhari akan hilang dengan begitu saja.kendala yang lainnya terkadang sering terjadi pada sarana pendukung.misalnya kompornya yang rusak gerobak yang dengan tiba-tiba saja tidak bisa jalan.tetapi yang biasa sering terjadi pencetak adonan yang sering macet dan rusak.Tetapi untungnya Kendala tersebut tidak berlangsung dengan lama.atau juga komposisi adonan yang terkadang tidak ada / stokk di pasar yang kurang, yang
mengakibatkan harganya menjadi naik.Apabila harga naik,si pedagang bapao tersebut juga menaikkan harga bapaonya.walaupun harganya naik, untuk kue bapao tetap masih bisa terjangkau oleh masyarakat,dan juga sebaliknya apabila harga bahan-bahan di pasaran kembali turun.maka ia akan menurunkan kembali harga kue bapao tersebut.Tetapi tidak halnya di saat harga sedang stabil,semua ini merupakan usaha untuk
mempertahankan pelanggan. Yang terpenting dalam berbisnis adalah jangan pernah takut untuk bersaing.dan keuntungan maupun kerugian merupakan hal yang sudah biasa dan lumrah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment