Monday, May 21, 2007

SISTEM PESUTERAAN ALAM JAWA BARAT

Nama : Cahyanti Nurvitasari
NPM : 04085
SMT : VI


Sistem Pesuteraan Alam di Jawa Barat

Pengertian
Pesuteraan alam merupakan salah satu bentuk kegiatan dari hutan kemasyarakatan yang mempunyai peranan cukup besar dalam menunjang program pemerintah untuk memperluas kesempatan berusaha disektor- sektor pertanian, kehutanan, industri dan perdagangan. Persuteraan alam juga merupakan kegiatan yang merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kebutuhan manusia melalui kegiatan budidaya tanaman murbei yang dikombinasikan dengan pemeliharaan ulat sutera dan penanganan panca panennya, dimana tanaman murbei (morikultur) adalah penanam dan memelihara murbei untuk menghasilkan daun sebagai pakan ulat sutera. Pemeliharaan ulat sutera (serikultur) adalah
pemeliharaan ulat sutera sampai menghasilkan kokon sebagai bahan baku pembuatan benang sutera. Mengingat sifatnya padat karya dan merupakan mata rantai yang cukup
panjang, sejak penanaman murbei pemeliharaan ulat permintalan benang sutera pertenunan kerajinan sutera dan pemasaran. Potensi pengembangan persuteraan alam Propinsi Jawa Barat seluas 9,755 Ha yang tersebar di 10 wilayah kabupaten yakni Kabupaten Pandeglang, Sukabumi, Cianjur, Subang, Bandung, Sumedang,
Majalengka, Garut, Ciamis,Tasikmalaya, Bogor, Purwakarta dan Kuningan.

Perkembangan Budidaya Sutera Alam
Pesutreaan alam di Jawa Barat sudah dimulai sejak tahun 1903 di daerah Tangerang. Dikabupaten Garut (orang Jepang) tahun 1930 membuat percobaan penanaman murbei lebih kurang selama 5 tahun dan telah menghasilkan benang sutera dengan kualitas sangat baik.
Pada tahun 1961 di Bandung diadakan seminar Persuteraan Industri Sutera Rakyat Indonesia (ISRI). Dinas Perindustrian Jawa Barat bekerjasama dengan Dinas Veteran mendirikan Pusat Pemeliharaan ulat sutera di Lembang Bandung (1960).
Tahun 1976 Lembaga Penelitian Hutan membangun unit pemeliharaan ulat sutera alam di Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut yang kemudian pada tahun 1983 pengelolaannya ditangani oleh Dirjen RRL.

Target dan Progres Persuteraan di Jawa Barat
Luas potensi pengembangan persuteraan alam di Jawa Barat lebih kurang 9,755 Ha yang tersebar di beberapa kabupaten. Proyeksi produksi benang sutera selama 5 tahun ( tahun 1995-2000) diperkiraan akan menacapai 1478 ton. Kebutuhan benang sutera dunia sebesar 93.000 ton/tahun, sedangkan produksi dunia baru mencapai lebih
kurang 83.000 ton/tahun.
Rencana pembangunan pusat persuteraan alam di Jatinangor (Kab. Sumedang) dan beberapa pengembangannya sudah dibangun unit-unit percontohan persuteraan alam di beberapa Kabupaten yang potensial.


SUMBER PUSTAKA

Upaya Pengembangan Persuteraan Alam
1. Pembinaan produksi
Pembukaan dan perluasan daerah baru, Pengembangan tanaman murbei,
Pembibitan ulat sutera, Pemeliharaan ulat sutera, Pengolahan kokon,
Pertenunan kain sutera, Pengolahan kain sutera, Pembinaan.
2. Pembinaan pemasaran
Promosi, Sarana pamasaran, mekanisme pasar.
3. Pengembangan Intuisi
Tata hubungan kerja, Asosiasi Persuteraan

USAHA DAGANG STICK KUSAERI

Nama:Hanti Mei Lestari
NPM :04.021
SMTR:VI(ENAM)MB

USAHA DAGANG STICK KUSAERI

Usaha stick ini telah lama digeluti oleh sang pemilik yang bernama pak KUSAERI.Alasan pembuatan makanan ringan ini adalah karena inisiatif sendiri dan pemilik usaha ini pun hanya bermodalkan dari modal sendiri saja yaitu sebesar Rp 62.900.000.selain
itu,alasan lain dari pak Kusaeri mendirikan usaha ini adalah karena,usaha ini memeiliki peluang pasar yang berpotensial yang dapat menghasilkan laba yang cukup besar.Dan karena stick mencakup semua segmen yaitu dari kalangan masyarakat,baik itu golongan masyarakat kalangan atas atau menehgah ke bawah.
Usaha stick ini tidak terlalu sulit dan untuk modal sendiri cukup besar yang dikeluarkan serta alasan lainnya yaitu karena sumber bahan baku yang diperlukan tersedia banyak.dimana dalam memperoleh bahan baku sangat mudah,karena selain banyak
dipasaran,sehingga tidak mengganggu proses produksi.
Lokasi usaha ini terletak dipinggir kota Karawang yang dekat dgn pasar johar Karawang.untuk kapasitas produksi,usaha ini dalam produksi per harinya memproduksi 1000 bungkus maka dlm setaun memproduksi 360.000 dan menghabiskan bahan baku sebanyak 120 bal tepung terigu dengan harga Rp 10.440.000 @Rp 87.000/bal.
Kemudian,bila bicara mengenai proyeksi Laba/Rugi dari usaha ini maka,dapat diperoleh dengan melihat nilai penjulan stick ini yaitu: 360.000x Rp400/bungkus.jadi rata-rata laba bersih yang di dapat per bulan adalah Rp 2.768.250.
Dalam membuat stick ini tidak membutuhkan teknologi yang canggih sehingga tidak menyulitkan untuk mencari tenaga kerja.sehingga usaha ini dapat mendatangkan laba yang cukup besar.

ANALISIS USAHA DENDENG

nama : hudha
npm : 04 030
smt : 6 mb


Perusahaan Dendeng


Perusahaan Dendeng Ining Aisah adalah salah satu perusahaan dengan spesifikasi khusus, karena untuk wilayah Cilamaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dan memproduksi dendeng dengan kualitas yan cukup baik sehingga perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang di unggulkan.
Perusahaan keluarga ini didirikan oleh Ibi Ining Aisah yang berlokasi di Kampung Jambu RT 05/04 No. 125, Desa Cilamaya Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang Jawa Barat.Perusahaan ini mulai dirilis oleh Ibu Ining Aisah sejak tahun 1974. Motivasi awal dari Ibu Ining Aisah untuk menekuni bidang ini adalah ketika dia
mempunyai keinginan yang kuat untuk membuat perusahaan guna memenuhi perekonomian hidupnya. Pada saat melihat-lihat dan membaca suatu majalah yang memuat tentang industri-industri yang bisa dikembangkan dengan modal yang relatif sedikit tidak terlalu rumit, serta melihat prospek pasar yang begitu bagus dan mudah untuk menghasilkan uang, akhirnya timbul keinginan untuk menjadi pengusaha di bidang
pengadaan bahan makanan dendeng ditambah makanan yaitu makanan dendeng di tambah dengan hibi memassak dan ingin selalu mencoba membuat resep masakan yang baru. Perusahaan keluarda Ibu Ining Aisah bergerak di bidang pengadaan bahan makanan yaitu pembuatan makanan dendeng yang berlokasi di Kampung jambu RT 05/04 No. 125, Desa
Cilamaya, Kecamatan Xilamaya Wetan. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai prospek bagus untuk dikembangkan dan menuju kearah industri rumah tangga yang siap bersaing dengan industri lain yang bergerak dibiadang yang sejenis. Perusahaan Ibu Ining Aisah selalu mendahulukan kualitas, untuk memuaskan pelanggan
dengan menekan biaya seminimal mungkin tanpa mengurangi kualitas produk. Untuk memenuhi hal tersebut perusahaan Ibu Ining Aisah selalu mengacu pada:
a. hasil produksi itu sendiri yang sesuai dengan standar yang diberikan oleh konsumen, baik dari kualitas produk ataupun proses produksinya.
b. Persediaan bahan baku dilakukan dengan menggunakan metode just intrinstik time yaitu dengan melakukan pembelian bahan baku utama dan bahan baku penolong pada saat melaksanakan pekerjaan proses prospek. Hal ini dilaksanakan untuk mengurangi biaya
penyimpanan.

Modal pertama RP. 5.400.000. biaya varuabel per kilonya Rp 39.000 sedangkan harga jual per kilonya RP.70.000 kapasitas produksi maksimal 33kg perbulan.
Jadi = RP 5.400.000 Rp. 70.000 – Rp39.000 = Rp. 175 per kilo
Di nyatakan dalam Rupiah Jadi = Rp 5.400.000

Rp. 39.000 : Rp. 70.000 = Rp 13000 / hari

MELIRIK USAHA WARTEG

Dibuat oleh:
NAMA : SITI NURJAETUN
NPM : 04 – 028
SMT : VI MANAJEMEN
MATA KULIAH: EKONOMI MANAJERIAL

Dalam ketatnya persaingan industri makanan di Indonesia,sepertinya Warung Tegal atau yang biasa terkenal dengan istilah "Warteg" layak untuk diperhitungkan.Disamping harganya yang relatif murah Warteg juga menyediakan berbagai menu yang tidak kalah
rasanya dari menu-menu yang disajikan oleh restoran-restoran mahal.
Sebut saja Ibu Armani dengan berbekal keahlian memasaknya ia rela meninggalkan kampung halamannya di Tegal untuk kemudian mendirikan Warteg di wilayah Jawa Barat.Sudah lebih dari 20 tahun ia menggeluti usaha ini.Awalnya ia ragu dengan bisnis yang dijalaninya namun berkat ketekunan serta kreativitasnya akhirnya usahanya
tersebut dapat berkembang hingga sekarang.Omsetnya mencapai jutaan rupiah perhari boleh dibilang kehidupannya kini lebih dari cukup. Sebetulnya yang perlu diperhatikan dalam usaha Warteg Ini adalah bagaimana agar dapat merotasi menu-menu yang sudah ada dalam hal ini kreativitas sangatlah dituntut,disamping itu juga menjaga kwalitas
dan cita rasa dari makanan agar tetap memiliki kekhasan sehingga konsumen yang pernah mencicipi berkeinginan untuk datang lagi. Harga tiap porsi dari warung Ini cukup bervariasi tergantung dari menu yang dipesan oleh pembeli.Sedangkan kendala-kendala yang mungkin dihadapi saat ini yaitu harga barang-barang kebutuhan pokok
yang semakin melambung oleh karena itu banyak pedagang Warteg yang berharap agar pemerintah secepat mungkin mengatasi hal ini agar bisnis mereka tetap eksis.
Berikut ini adalah salah satu perhitungan menu yang biasa disajikan di Warteg untuk tiap porsi:

Daftar Belanja
Beras Rp 8.000
Kelapa Rp 8.000
Tempe Rp 3.000
Kacang Panjang Rp 2.000
Air Rp 3.000
Ayam Rp 16.000
Hati Sapi Rp 8.000
Petai Rp 2.500
Daging Giling Rp 18.000
Telur Rp 8.000
Bumbu Dapur Rp 15.000
Kertas Pembungkus Rp 4.000
*untuk 25 bungkus
Total Biaya tidak tetap Rp 95.500

Biaya Tetap
Gaji Karyawa/hari Rp 5.000
Sewa Tempat/hari Rp 3.000
Perawatan Alat Rp 3.000
Listrik Rp 4.000
Air Rp 2.000
Bahan Bakar Rp 7.000
Total Biaya Tetap Rp 24.000

Jadi Modal Kotor :
Rp 95.500 + Rp 24.000 = Rp 119.500
Rp 119.500 : Rp 4.780 = Rp 5.000 (Harga Jual)

KUPAT DAN NASI SOTO AYAM

Rahmat Mulyana
NPM. 04-063

BAHAN – BAHAN MAKANAN :

• KUPAT / BERAS
• DAGING AYAM
• KOL
• SOUN / BIHUN
• TOMAT
• KACANG

BUMBU – BUMBUNYA ANTARA LAIN :

• LADA
• BAWANG PUTIH
• KEMIRI
• CUKA
• BAWANG GORENG
• MECINE / MASAKO
• GARAM

Kupat dan Nasi Soto Ayam yang di Jual Oleh Mas Mohammad Sodikin ini terletak di By Pass Lampu merah atau tepatnya di samping kantor Dinas Perindustrian, Pedagangan dan Pasar Kabupaten Karwang. Semenjak merantau Ke Kota Karawang pada tahun 1996 ini sekarang sudah mnempunyai penghasilan yang cukup besar dari usahanya sebagai
pedagang Kupat dan Nasi Soto Ayam.
Dengan bermodal Rp. 500.000,- ketika Mas Sodikin ini merantau ke Kota Karawamg di membuka usaha ini dari awal akan tetapi waktu dulu Bapak yang sudah menikah dengan orang sunda ini berkeliling sampai akhirnya Mas Sodikin mempunyai tempat.
Untuk pengeluaran tiap harinya Mas Sodikin harus mengeluarkan + Rp. 175.000,- untuk mebeli bahan-bahan makanan yang di perlukan. Akan tetapi pengeluaran yang telah di korbankan akan terasa tak seberapa karena penghasilan dari itu Mas Sodikin bisa memperoleh hasil yang banyak yaitu sebesar + Rp. 300.000,-. Maka kita bisa hitung berapa penghasilan Bapak yang sudah mempunyai satu orang putri ini dalam
satu bulan.
Dalam satu bulan Mas Sodikin hanya berjualan 24 sampai 27 hari karena jika hari libur dia pun libur jualan. Jika kita ambil satu bulan dia berjualan 25 kali maka penghasilan dalam satu bulan sebanyak.


Rp. 300.000,- x 25 hari = Rp. 7.500.000,- penghasilan selama satu bulan
Rp. 175.000,- x 25 hari = Rp. 4.375.000,- pengeluaran selama satu bulan

Maka dalam satu bulan Mas Mohammad Sodikin bisa memperoleh keuntungan sebesar Rp. 7.500.000,- - Rp. 4.375.000,- = Rp. 3.125.000,- per bulan

Analisa Bisnis Tahu Sumedang Sari Kedelai

Jalan Ronggo Waluyo, Teluk Jambe
Karawang

M.Syafrudin_04056

Semua orang pasti sudah mengenal dan menyukai tahu, salah satu jenis makanan murah dan enak yang banyak dijual dimana-mana. Walaupun awalnya dari Cina, tahu telah menjadi makanan populer masyarakat Indonesia. Kepopuleran tahu ini tidak terbatas karena rasanya yang enak tetapi juga mudah dibuat dan dapat diolah menjadi berbagai bentuk masakan serta harganya relatif murah. Selain itu tahu merupakan salah satu makanan yang mempunyai kandungan protein yang tinggi dan mutunya setara dengan protein hewani.
Adalah “tahu sumedangan sebutan favorit penganan dari kedelai yang memiliki rasa lezat serta aroma yang menggugah selera ini banyak dijual di ruas jalan di berbagai kota di Jawa Barat. Satu diantara pabrik dan sekaligus tempat penjualan di Karawang adalah Tahu Sumedang Sari Kedelai yang terletak di jalan Ronggo Waluyo yang berjarak sekitar 200 meter sebelum kampus UNSIKA dari arah Teluk Jambe. Walau baru dibuka 10 hari yang lalu (per 16 Mei 2007), omset penjualannya sudah mencapai 3500 buah atau 7 kali giling pembuatannya, ungkap Bapak Awi salah satu dari 3 karyawan Outlet sekaligus pabrik tahu sumedang Sari Kedelai milik Bapak Zarkasih yang juga merupakan pegawai IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) Sumedang.
Dari Bapak Awi pula kami memperoleh informasi tentang permodalan, sewa tempat s/d penjualan, secara ringkas sebagai berikut :

Biaya investasi
Sewa tempat, Rp. 4.000.000,-/tahun, Peralatan, Rp. 150.000.000,- (umur ekonomis 10 tahun)

Biaya Operasional per hari (7 x giling)
Pembelian Kedelai, 7 x 7 x Rp. 4.300,- = Rp. 210.700,- Pembelian Minyak Tanah 20 x Rp. 2.500,- = Rp. 50.000,- Pembelian Minyak Goreng 10 x Rp. 8.000,- = Rp. 80.000,- Pembelian Keranjang bambu, plastik, garam, kertas Rp. 50.000,-
Ongkos Tenaga Kerja : 3 x Rp. 50.000,- = Rp. 150.000,-
Sewa Tempat per hari : Rp. 4.000.000,-/ 365 = Rp. 10.959,- Penyusutan alat-alat Rp. 150.000.000,-/ (10 x 365) = Rp. 41.096,-
Lain-lain = Rp. 60.000,-

Jumlah = Rp. 652.755,-

Hasil Penjualan per 1 hari
Dari kacang kedelai per 1 kali giling (7 kg kacang kedelai), menghasilkan 500 buah tahu @ Rp. 350,-.Hasil penjualan tahu per 1 hari : 7 x 500 x Rp. 350 Rp. 1.225.000,-

Keuntungan per hari
Keuntungan per hari = Hasil penjualan per hari x biaya pembuatan per hari
(Rp. 1.225.000,-) x (Rp. 652.755,-) = Rp. 572.245,-

IKAN BALITA KAHURUN

HASTI EKA PURYANTI
NPM 05112

Bagi anda penyuka ikan emas,dan ingin mendapatkan variasi dari hidangan yang berbahan dasar ikan ini, tak perlu khawatir, di Kabupaten Bogor tepatnya di Jl Sukasari I No.12A, ada sebuah resto yang berlabel Kahurun. Di resto tersebut, terdapat beraneka ragam makanan ringan (camilan) diantaranya ikan balita. Ikan balita Kahurun sangat populer khususnya bagi masyarakat Bogor, namun tak sedikit juga pendatang yang tahu mengenai ikan ini.

Ikan balita adalah makanan yang berbahan dasar ikan mas muda yang masih balita,digoreng garing setelah sebelumnya diberi bumbu seperti bawang merah, bawang putih,ketumbar, kemiri dan dll (sama seperti bumbu ikan mas goreng yang biasa),enak juga dimakan pakai nasi dengan cocolan sambal. Banyak orang yang berdatangan ke resto ini dan memilih ikan balita sebagai buah tangan dari perjalanan mereka.Karena Ikan balita ini dapat bertahan lama ± 3 bulan, (tetapi tidak memakai pengawet lho!!)

Resto yang berdiri ± 8 tahun yang lalu ini dimiliki oleh Ibu Ika Yuliska yang memulai usahanya dari nol dengan modal pertamanya ± Rp 500.000,-. Ibu Ika memggoreng dan mengemas sendiri ikan mas-ikan mas tersebut tanpa bantuan orang lain lalu menjajakannya via telpon dan door to door ke tetangga terdekatnya terlebih dahulu. Ternyata, ikan mas olahan ibu ika tersebut banyak peminatnya dan sampai pada
akhirnya ia memutuskan untuk membuka kios di Jl Sukasari I. Tetapi karena pesanan semakin banyak, ia menyewa tempat yang kini sudah menjadi miliknya sendiri di Jl Raja Simplak No. 172 sebagai tempat produksi karena tidak hanya ikan mas saja, makanan seperti Gepuk (daging sapi) kue-kue basah pun diproduksinya dengan bantuan 43
orang pegawainya, sedangkan tempat pemasaran tetap di Jl. Sukasari I. Hingga kini.Sampai dengan saat ini sudah ada 48 orang pegawai yang terbagi menjadi 5 orang untuk di bagian kasir dan pemasaran, dan 43 orang di bagian produksi.

Ikan balita ini dijual dengan harga per dusnya Rp 55.000,- untuk seperempat kilogram (dus besar) dan Rp 32.500,- untuk 125 gram (dus kecil). Setiap hari kerja rata-rata laku terjual sejumlah 150 dus besar dan 30 dus kecil, namun pada hari sabtu dan minggu rata-rata terjual hingga 200 dus besar dan 100 dus kecil. Keuntungan yang
didapat dari ikan balita ini cukup besar. Untuk perhari kerja sebesar ± Rp 8.250.000,- untuk box besar dan ± Rp 975.000,- untuk box kecil, sedangkan untuk per hari sabtu dan minggu sebesar ± Rp 11.000.000,- untuk box besar dan ± Rp 3.250.000,- untuk box kecil.

Ibu Ika Yuliska sangat optimis usahanya ini akan sukses karena memiliki prospek yang cerah untuk 5 tahun kedepan ini. Namun, dibalik keoptimisannya, ada juga kecemasannya yaitu persaingan, ia harus siap menghadapi persaingan pasar untuk tahun-tahun mendatang, tetapi dengan usaha yang gigih, giat dan ulet ia yakin akan bisa
melewati persaingan tersebut dengan selamat.

Bahan-bahan ikan mas ini di dapat dari Supplier tetap di Cianjur. Supplier tersebut mengirim ikan mas-ikan mas yang masih hidup dalam waktu tiga hari sekali, dan ditampung di dalam sebuah aquarium yang berada di ruang produksi. Kemasannyapun di pesan langsung dari supplier, dan dikirim oleh supplier 5 hari sekali.

Bila anda mengunjungi kota bogor, sempatkanlah untuk singgah ke Resto Kahurun Jl Sukasari I No. 12 A, disana ada juga gepuk (daging sapi dengan sarat bumbu rempah ditaburi bawang goreng) dan kue-kue basah yang mungkin menjadi favorit anda. Selamat mencoba!!!!!!!!

ANALISIS USAHA BUBUR AYAM

Analisis pedagang bubur ayam
( yang berkeliling di perumahan )

Oleh :
Muhammad Yusuf Syahrullah
npm. 04049

Pedagang bubur ayam ini berjualan menggunakan grobak setiap pagi, setiap hari dia membuat bubur , dari 4 liter beras yang apabila menjadi bubur sebanyak 1 panci besar , ditambah bahan – bahan pelengkap lainnya seperti bawang daun , ½ ekor daging ayam , sambal , kerupuk dll 4liter beras @ Rp.2.500 = Rp. 10.000 ,bawang daun 5 ikat @ Rp. 500 = 2500 , ½ cabe rawit ( untuk sambal ) = Rp. 6.000 kerupuk kta estimasikan Rp. 10.000 , ½ ekor ayam Rp 10.000 maka kalau dijumlahkan pengeluarannya sehari – hari adalah Rp. 61.500 Apabila kita estimasikan 1 mangkuk bubur ayam sebanyak 3 ons kurang
maka bubur yang terjual sebanyak 50 mangkuk , 1 mangkuk bubur seharga Rp. 2.000 maka akan menghasilkan penghasilan bruto sebesar 100.000 – RP. 61.500 ( pengeluaran sehari –hari ) maka penghasilan bersihnya adalah Rp. 38.500
Dagangan jenis ini menguntungkan , tapi di jaman sekarang banyak sekali pedagang bubur , maka untuk menyiasati persaingan lebih baik mencari jenis lain dari bubur yang sudah ada , yang saya sendiripun belum mengetahui bubur ayam mjenis baru itu seperti apa, karena apabila kita berdagang bubur ayam seperti yang sudah ada maka bukan tidak mungkin bubur kita kalah dalam persaingan.

Analisa penyewaan alat – alat Band ( Rental Band )

MUHAMMAD SYAHMUHAR
NPM. 04.051

Rental Band adalah tempat dimana anak – anak band berlatih band. Di jaman yang modern ini sangatlah diminati oleh anak – anak muda dan setiap kehadirannya selalu di padati oleh anak – anak band yang mau menyewanya Modal awal yang harus dikeluarkan oleh orang yang mau membuar rental band adalah seperangkat alat musik ( gitar , bass , melodi , drum dan keybord ) seharga Rp. 10.000.000 , mixer musik Rp. 10.000.000, AC
Rp.2.000.000 semua harga yang saya sebutkan tergantung merk , semakin merk yang terkenal , semakin mahal pula harganya , tetapi biasanya rental band yang ada di Karawang kebanyakan memakai alat – alat musik yang merknya tidak terkenal dan ada juga yang menggunakan alat – alat musik yang bekas dan bangunan biasanya bangunan yang dipakai adalah bangunan rumahnya sendiri yang dirubah menjadi rental band
Rental band buka dari jam 10 pagi dan tutup jam 10 malam . Setiap jam penyewa diharuskan bayar Rp. 15.000 biasanya tempat ini kosong ( tidak ada yang memakai sekitar ) 1 / 2 jam perhari. Jadi setiap hari tempat ini dipakai sekitar 10 / 11 jam perharinya . Rp. 15.000 X 10 = Rp. 150.000 – biaya listrik Rp.15.000 =135.000 – penyusutan alat per 3 bulan sekali, apabila kita estimasikan kerusakan altnya setiap hari itu 10.000 maka penghasilan bersihnya adalah Rp. 125.000 Usaha ini menguntungkan dalam jangka panjang , tinggal sebagus apa alat yang kia miliki ( di rental ) , akan tetapi usaha ini harus bermodalkan besar sekitar Rp. 50.000.000 untu membeli alat – alat musik dan penyewaan bangunan apabila kita tidak punya rumah sendiri
apabila punya rumah sendiri lebih baik kita rubah rumah kita menjadi rental band , karena akan mengurangi pengeluaraan dan menambah penghasilan.

PELUANG USAHA MARTABAK MANIS

MUHAMMAD SYAHMUHAR
NPM. 04.051
Usaha martabak manis adalah usaha pembuatan makanan siap saji yang diolah dari tepung terigu dengan berbagai ramuan lain dan langsung dapat dikonsumsi konsumen yang menginginkan. Resep untuk membuat martabak manis cukup sederhana, yaitu tepung
terigu, telur, soda kue, vanili, gula, dan air. Resep ini diaduk sampai rata menghasilkan adonan. Untuk mengaduk resep sampai rata dapat menggunakan mixer dengan ukuran normal atau ukuran yang diinginkan. Pengadukan tersebut menggunakan waktu minimum 15 menit.
Setelah bahan selesai diaduk, adonan didiamkan selama 0,5 jam dan adonan siap untuk dibuat martabak manis. Selanjutnya adonan dimasukkan ke dalam loyang untuk pemasakan dengan memulai membersihkan loyang dengan kain bersih dan loyang dipanaskan. Adonan dituangkan ke loyang sesuai ukuran loyang. Adonan diratakan di dalam loyang dengan memakai sendok atau alat khusus. Pemasakan adonan dilakukan sampai mengering dan kemudian adonan ditutup supaya keringnya merata benar. Adonan yang sedikit kering merata ditaburi gula merata, tetapi jumlahnya secukupnya. Setelah gula ditaburkan, adonan ditutup kembali agar gula mencair. Bila gula sudah mencair dan kelihatan agak kering, berarti adonan siap diangkat dari loyang yang dikenal dengan martabak tanpa isi. Selanjutnya, martabak diolesi mentega untuk mendapatkan rasa dan dapat juga ditambah taburan isi martabak yang bisa berupa keju, cokelat, kacang, atau campuran ketiga bahan taburan tersebut.

Biaya produksi
Tepung terigu dihargai Rp 4.000 per kg, telur Rp 15.000 per kg, susu kental manis Rp 3.800 per kaleng, cokelat Rp 12.000 per kg, keju Rp 4.200 per ons, kacang Rp 11.000 per kg, dan gula Rp 6.500 per kg. Bila menggunakan 8 kg tepung terigu, maka dibutuhkan telur 0,75 kg, keju 1,25 kg, kacang 1 kg, cokelat 1,5 kg, susu 5 kaleng, gula 3 kg, serta air 10.000 gram. Bila dihitung, maka biaya yang dikeluarkan
sekitar Rp 125.000, belum termasuk biaya gaji pekerja dan pembungkus dalam bentuk kotak. Dengan resep ini dapat tersedia 80 martabak berdiameter sekitar 20-30 cm atau 400 martabak dengan diameter sekitar 8-12 cm.
Biasanya pekerja dibayar sesuai upah buruh sekitar Rp 30.000-Rp 50.000 per hari. Pekerja yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ini harus mereka yang jujur, pekerja keras, loyalitas tinggi, tidak banyak menuntut, dan mudah diatur. Untuk mendapatkan pekerja tersebut dapat dilakukan dengan ujian tertentu. Pengusaha jangan kelihatan
sekali bila menguji pekerja dalam hal kejujuran dan kerja kerasnya. Pengusaha juga harus menyediakan gerobak dan alat pemasak di mana ini dianggap sebagai investasi yang besarnya tidak lebih dari Rp 2,5 juta.
Penjualan martabak manis ini senilai Rp 2.000 per buah untuk ukuran 8-12 cm dan sekitar Rp 12.000-Rp 15.000 per buah untuk ukuran 20-30 cm. Artinya, pedagang martabak dapat membawa hasil penjualan sebesar Rp 800.000-Rp 1.200.000 per hari bila semuanya laku. Tetapi, penjualan senilai tersebut pasti didapat pada hari-hari baik di tempat keramaian. Bila situasi lesu, biasanya dapat membawa hasil penjualan
minimum Rp 350.000-Rp 400.000 per hari.

Penjualan
Pedagang martabak ukuran besar biasanya mempunyai gerobak lebih besar dan tidak berpindah-pindah. Pelanggan yang membeli biasanya adalah pelanggan yang sudah merasakan enaknya martabak tersebut. Oleh karena itu, pedagang martabak harus menjual di pinggir jalan yang arus mobilnya cukup banyak supaya pelanggan yang dijaring dapat banyak. Pemasaran yang digunakan harus melalui papan di atas gerobak yang cukup terang. Biasanya, pedagang martabak mulai buka pada pukul 17.00 ketika para pegawai pulang kantor. Umumnya, pedagang membuat pangkalan gerobak martabaknya di dekat pintu utama sebuah kompleks atau di mulut jalan besar ke arah masuk perkampungan. Pedagang bisa saja menyebarkan selembar kertas yang menyatakan pedagang menjual martabak di tempat yang telah biasa mangkal.
Adapun pedagang yang berjualan martabak dengan berkeliling kompleks atau kampung. Penjualan memakai gerobak ini mulai pukul 17.00 juga, tetapi lebih malam selesainya. Gerobak ini sebaiknya dilengkapi pengeras suara untuk mengumumkan adanya penjualan martabak.

USAHA PERDAGANGAN ROTI MANIS

MUHAMMAD SYAHMUHAR
NPM 04051

Roti adalah makanan komsumsi yang biasanya dijadikan pelengkap,disantap dalam keadaan santai atau pun saat berkumpul dan rasanya sangat enak dengan berbagai macam rasa.
Usaha roti adalah usaha yang memproses tepung terigu menjadi roti yang siap dinikmati konsumen melalui proses yang sedikit panjang. Tepung terigu, ragi, mentega, air, gula dan garam dicampur sampai sangat baik memakai mikser. Lama pengadukan dalam mikser sekitar 20 menit.
Adonan yang dihasilkan siap dibentuk menjadi berbagai bentuk. Adonan yang besar ini dimasukkan ke dalam mesin untuk dibagi menjadi besaran 200 gram atau besaran yang diinginkan. Bila ingin roti tawar, maka empat adonan 200 gram tersebut digabung karena roti tawar membutuhkan minimum 800 gram.
Selanjutnya, adonan dimasukkan ke dalam mesin prooving selama 40-60 menit dengan suhu 20-30 derajat Celsius untuk mengembangkan ragi agar bentuk roti dapat lebih mengembang. Prooving box dapat dibuat dengan sederhana, tetapi penguapannya dengan memanaskan air pada kotak tersebut panasnya harus sesuai dengan kebutuhan.
Adonan kemudian dioven sekitar satu jam. Untuk roti tawar, sebelum dimasukkan ke dalam pembungkus plastik, roti perlu dipotong memakai mesin pemotong menjadi minimum 10 potongan. Tepung terigu yang dipergunakan tidak boleh sembarang. Tepung yang
cocok yang tersedia di pasar antara lain merek Gerbang, Cakra Kembar Emas, Talimas Spesial, dan Kereta Kencana Emas. Harganya lebih mahal dari jenis terigu lain, yaitu di atas Rp 100.000 per sak isi 25 kg.

Resep
Resep roti manis: 25.000 gram tepung terigu, gula 5.500 gram, garam 350 gram, susu bubuk 500 gram, ragi instan 375 gram, bread improver 124 gram, telur 2.500 gram, mentega 2.600 gram, dan air 12.000 gram, menghasilkan 970 roti ukuran 50 gram dengan biaya Rp 200 per roti. Biaya ini belum termasuk biaya pembungkus, tenaga kerja, pemasaran, dan biaya listrik serta air. Total biaya sekitar Rp 400, biaya untuk
penjualan sekitar Rp 300, dan keuntungan pengusaha sekitar Rp 300 per roti.
Resep roti tawar: tepung terigu 25.000 gram, gula 1.750 gram, garam 450 gram, ragi instan 250 gram, bread improver 75 gram, susu bubuk 500 gram, calcium propionate 75 gram, mentega 1.250 gram, dan air 15.750 gram, menghasilkan 35 roti tawar dengan biaya produksi Rp 1.300 per buah. Biaya produksi ini belum termasuk biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, biaya listrik dan air. Keuntungan pengusaha untuk membuat roti tawar lebih kecil dibandingkan dengan membuat roti manis dengan jumlah yang sama. Harga roti tawar Rp 4.000 per buah.
Harga peralatan sangat bervariasi. Oven, proover, dan mikser harganya minimum Rp 25 juta sesuai spesifikasi. Mesin-mesin tersebut dibuat di Taiwan. Oven berkapasitas 2 nampan dengan ukuran 40 x 60 cm. Proover berukuran 1.370 x 950 x 525 cm dan mikser berukuran 2 liter. Harga mesin pemotong roti tawar matang sekitar Rp 6,5 juta. Mesin pembagi adonan (divider) harganya sekitar Rp 10 juta.
Dapur roti berukuran 5 x 4 meter dalam bentuk ruko maupun rumah dengan biaya Rp 10 juta-Rp 50 juta per tahun, Diperlukan paling tidak empat orang untuk membuat roti, satu orang di antaranya sebagai penyelia berpengalaman. Besarnya upah mereka mulai dari upah minimum resmi atau tergantung keahlian. Seorang penyelia harus mendapat gaji sekitar Rp 2 juta. Biaya listrik minimum Rp 2 juta per bulan

PENJUALAN
Roti dapat dijual melalui toko kecil atau besar dan juga melalui pesanan. Ada beberapa cara penjualan. Sistem jual putus atau sistem bila tidak laku dikembalikan. Umumnya, toko lebih suka menggunakan sistem roti yang tidak laku dikembalikan.
Karena itu, pengusaha harus menghitung banyaknya roti yang laku dijual untuk memperkecil kerugian. Pengusaha dapat mencatat selama dua minggu untuk melihat pola penjualan roti di tempat tersebut.
Cara lain, menjual roti langsung ke rumah-rumah memakai gerobak atau motor. Usahakan mencari tempat yang tepat dan tidak banyak pedagang roti di sana. Untuk itu, perlu memantau sendiri daerah tempat penjualan. Jumlah roti yang terjual juga harus dicatat agar jangan banyak roti yang tidak laku karena tidak bisa dijual lagi keesokannya.
Adapun melalui pesanan, yang dilakukan dengan cara memesan langsung ketempat pembuatan roti itu.
Pengusaha bisa meminta kepada pembuat roti sebanyak jumlah yang laku pada hari itu ditambah 1-3 persen dari hari sebelumnya supaya ada persediaan bila ada tambahan permintaan.

ANALISIS USAHA PENJUALAN NASI TAHU

DESI AMELIA
NPM. 04.007

Kuliner di Karawang lebih terkenal akan nasi tangkarnya padahal selain dari itu masih ada makanan lain yang khas di karawang ini yaitu nasi tahu atau yang lebih akrab ditelinga kita dengan istilah sangtau (sangu tahu), makanan ini memang sering kita jumpai ditempat lain, tetapi yang sangat khas disini yaitu bumbunya, sebab dari
bumbu kacangnya itu sendiri tidak terlalu kental, tetapi jika ditempat lain mereka membuatnya dengan bumbu yang agak kental.
Sebenarnya makanan ini sangat sederhana sebab makanan ini hanya sepiring nasi yang diberi bumbu kacang dan di beri Tahu, tetapi makanan ini bisa dikombinasikan dengan telur asin maka rasanya akan lebih ajib.
Bisnis seperti ini mungkin lebih sering kita lihat dengan sebelah mata, sebenarnya anggapan kita tentang usaha seperti itu salah sebab sudah terbukti bahwa sangtau yang terletak diCihuni yang tepatnya terletak dibelakang pasar baru karawang telah berhasil membuka salah satu cabang sangtau yang terletak di depan RSU Bayu Karta di samping Hotel Dewi, menurut Bpk Deni sebagai pengelola cabang sangtau ini
mengatakan bahwa sangtau ini sangat di gemari oleh anak muda sekarang ini, sebenarnya kios sangtau yang ia ini buka antara pukul 17.00 sampai dengan pukul 02.00 tetapi kiosnya lebih laku dikunjingi pada malam hari dan kiosnya ini akan lebih ramai dikunjungi jika dihari-hari libur, maka dari itu pada hari-hari libur ia bisa menutup
kiosnya pukul 03.30.
Menurutnya usaha seperti ini bisa mendapatkan keuntungan yang besar sebab dalam sehari saja kira-kira kurang lebih 30 piring sangtau habis terjual, dan untuk 1 porsi sangtau ia biasa menjual Rp 4.000 dan biaya produksi yang biasa ia keluarkan Rp 45.000 maka jika kita kalkulasikan keuntungan yang ia dapat perhari atau per 30 piring sebesar Rp 75.000 itu kalo hari biasa jika hari-hari libur ia biasa mendapatkan pelanggan kurang lebih 40 sampai dengan 45 orang. Maka dari itu kita jangan menganggap sepele semua kegiatan yang kita anggap hal itu tidak menguntungkan.

BISNIS CAKE KETAN HITAM

Oleh
NININ KARTIKA
NPM. 04.024



Nama pemilik : Drs. Endi Suhendi
Jenis usaha : cake ketan hitam
Alamat Perusahaan : Jl. Citanduy no 55 Perumnas Adiarsa Karawang
Tempat Tanggal Lahir : Karawang, 04 Juni 1960
Pendidikan : Sarjana
Modal Awal : Rp. 14.500.000
• Lahan & Bangunan : Rp. 10.000.000
• Peralatan : Rp. 2.500.000
• Bahan Baku : RP 1.000.000
• Tenaga Kerja : Rp. 1.000.000

Bahan Baku Cake Ketan Hitam
1. beras ketan hitam, dibuat menjadi tepung
2. Telur Ayam
3. Gula
4. Minyak Goreng
5. Margarin
6. Baking Powder
7. ovalet

Proses pembuatan cake ketan hitam
• Kocok telur dan gula pasir hingga mengembang
• Masukan minyak goreng, baking powder dan ovalet .
• Masukkan beras ketan hitam yang telah dibuat menjadi tepung lalu
adukan hingga tercampur dengan rata.
• siapkan loyang bulat ukuran 25 cm yang telah di olesi margarine
dan sedikit tepung.
• Masukkan kedalam oven yang telah dipanaskan selam 1 jam atau
sampai mengembang.

Dalm sehari bapak Endi dapat menjual cake ketan hitam hingga 65-70
loyang dengan harga Rp. 17.000,00 per loyang
Pendapatan per hari : Rp 1.190.000 (Bruto)
: Rp 750.000 ( Netto)

ANALISIS USAHA NASI GORENG

Oleh : Nana triana
NPM: 04.031

Nama perusahaan : Nasi Goreng Simpang Tiga
Nama pemilik : Abdurrohman
Jenis Usaha : Nasi Goreng
Alamat Perusahaan : Jl. Raya Pedes , Desa Karang Jaya, Kec
Pedes, Karawang

Latar Belakang Perusahaan :

Perusahaan ini didirikan Pada Tanggal 21 April tahun 2002.dengan modal awal sebesar Rp.1.840.000,00. dengan rincian sebagai berikut ;
• Peralatan dan sewa tempat/lahan : Rp. 1.700.000
• Bahan-bahan/hari : Rp 100.000
• Tenaga kerja/hari : Rp. 40.000

Bahan Dasar Nasi Goreng :
• Nasi putih
• Minyak goreng
• Telur
• Bawang putih
• Bawang daun
• Garam
• Mentega
• Cabe merah
• Penyedap masakan
• Daging ayam
• Lada halus
• Kecap
• Tomat
• Mentimun

Proses pembuatan nasi goreng :
Masukkan minyak goreng secukupnya ke dalam wajan, setelah panas masukkan irisan bawang daun, bawang putih,cabe merah, daging ayam, penyedap masakan,dan telur .setelah wangi masukan nasi secukupnya dan diaduk hingga merata.tambahkan lada halus dan kecap lalu aduk sampai masak. Setelah itu angkat dan nasi siap disajikan bersama irisan tomat dan mentimun.

Pendapatan kotor/ hari : Rp. 300.000,00
Pendapatan bersih/hari ; Rp.
160.000,00

Monday, May 14, 2007

USAHA JAMU GENDONG

Ninik Dwi Kumala Sari
04 – 042



Usaha jamu gendong dapat disebut sebagai usaha berskala kecil. Hanya dengan modal Rp. 50.000 saja, semua orang dapat menjalankan usaha tersebut. Akan tetapi, tidak semua orang bisa menjadi pedagang jamu gendong. Karena kepandaian meracik rempah – rempah dan jamu – jamuan yang membedakan satu penjual jamu dengan penjual jamu yang lain.
Biasanya pedagang jamu gendong, menjual jamunya pergelas atau perbotol. Harga 1 gelasnya Rp. 500 dan harga jamu satu botol Rp.6000. Pelanggan yang membeli jamu perbotol, biasanya merupakan pelanggan tetap yang membeli jamu setiap dua atau tiga hari sekali.
Sedangkan pelanggan yang membeli jamu pergelas adalah pelanggan yang membeli setiap hari. Penjual jamu gendong dapat ditemui di perumahan, dan pemukiman penduduk.
Keuntungan yang mereka dapat, biasanya dipotong dengan ongkos transport, karena penjual jamu gendong ini biasanya berjualan dari satu tempat ke tempat yang lain. Jarak yang ditempuh pun lumayan jauh. Mereka menjajakan dagangannya dari rumah ke rumah.
Para penjual ini membeli bahan – bahan dagangannya dari pasar. Bahan –bahan tersebut berupa rempah – rempah dan jamu – jamuan. Kemudian dirumah, mereka mengolah bahan – bahan tersebut menjadi racikan jamu,kemudian dikemas dalam botol – botol kaca, dan botol – botol plastik untuk dijual perbotol.
Mereka berdagang dengan menggunakan keranjang yang digendong, dan berjalan berkeliling menjajakan dagangannya.

BISNIS BAKMIE ( BAKSO MIE AYAM )

Darwin Sihombing
NPM. 04010

Bisnis Bakmie ( Bakso mie ayam ) ,cenderung dianggap orang sebagai bisnis yang kecil / mempunyai untung yang sedikit dibandingkan dengan bisnis sejenis yang lainya. Tapi sebelun kita mengatakan hal itu untuk kedua kalinya coba kita telisik tentang pedangang BAKMI .

Bakmi tersebut ada di wilayah Bypass tepat di bawah jembatan layang karawang yang diberi nama Bakso Mas Tarmin ditempat ini lah bakso yang menurut saya paling Enak ( Sering makan disitu sich ) dengan mengandalkan tempat seluas 4 x 4 m mas tamri memulai usahanya di tempat itu pada awl usahanya di buka memang tidak langsung banyak
pembeli dengan tekat dan semangat yanng kuat yang ada pada diri beliau , ternyata beliau gak salah pilih untukakan usaha yang akan digelutinya.

Selain semangat yang membaja ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan usaha tersebut diantaranya tempat sangat strategis juga sangat mempengaruhi keberhasilan suatu usaha, misalnya suatu usaha yang dibuka ditempat umum dan ramai tingkat keberhasilanya akan lebih di bandingkan ditempat yang sepi, mungkin itu salah satu pertimbangan beliau, sehingga beliau memilih tempat tersebut, selain lokasi yang
strategis tapi juga ramai dilalui kendaraan bermotor,sehingga memudahkan akses pengenalan makanan tersebut pada pelanggan Dengan mengandalkan jualan Bakmi saja mereka dapat mengantongi untuk rata – rata Rp.10.000.000 perbulanya ( Hebat
ya............. gaji manager ), itu mungkin aja di dapat dengan omset penjualan 100 mangkok per malam dengan harga Rp.6000 permangkok maka penjualanya dalam satu malam saja mencapai Rp.720.000, belum lagi pendapatan penjualan dari berbagai minuman
yang disediakan, padahal kalau dihitung – hitung modal yang deperlukan hanya Rp.350.000 untuk satu malam saja itu juga gak tentu, karena kata mereka banyak yang di beli perbulan Semisal mie,saus,kecap dan yang dianggap dapat bertahan sampai satu bulan lamanya , katanya sich untuk menghemat pengeluaran.

Dengan demikian banyaknya untung yang di dapat iuntuk satu malam saja Rp.370.000, dan biula dikalikan 28 hari kerja maka untung dalam satu bulanya Rp.10.360.000.tapi itu belu laba bersihnya,karena masih dikorang sewa tanah yaitu 5000.000 pertahunya.jadikalau dihitung – hitung laba bersih perbulanya adalah Rp.9.943.333, jadi kita bisa tebak berapa pendapatan mas Tamrin pertahunya tapi itu baru penjualan
Bakmi aja loe belum di hitung penjualan beraneka ragam minuman yang di sediakan di tempat tersebut.

Tapi belakangan ini Mas tamrin katanya kwatir, ketika ditanyakan penyebabnya beliau menjawab tentang maraknya usaha yang sejenis dan berdekatan dengan tempat usaha belioau ,hal itu dapat dimaklumi dengan adanya usaha yang sejenis dan berdekatan,secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap omset penjualan
beliau,disini dibutuhkan kemampuan yang lebih, supaya para pelanggan tidak pergi ketempat yang lain.

Menurut saya ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh mas Tamrin supaya para pelanggan tidak lari, selain peningkatan mutu tapi juga harus diperhatikan kenyamanan para pelanggan, ini dapat dilakukan dengan cara penambahan luas tempat usaha dan pelayan,karena kalau tempatnya tidak di perluas dan pelayanya tidak ditambah maka pelanggan yang menunggu akan bosan menunggu dan ahirnya pergi ketempat lain, dan apabila sudah pergi ketempat lain maka omset penjualanya akan berkurang, tapi sebelum hal itu terjadi maka beliau harus mempertimbangka beberapa aspek diatas.

Jadi sekarang kita tahu ternyata jualan Bakmi juga dapat memberikan untung yang lebih besar dari yang kita harapkan, dan mungkin lebih besar dari pada gaji seorang manager perusahaan, untuk itu sebelum mengambil keputusan gak da salahnya kita mempertimbangkan usaha tersebut diatas, siapa tau kita dapat lebih berhasil dari
Beliau.

PEDAGANG TENONG

M.Yusup.Syahrullah

Pedagang tenong adalah pedagang yang membeli makanan – makanan kecil di pasar yang kemudian untuk diperjual belikan kembali di lingkungan perumahan / perkampungan. Pedagang ini menyimpan dagangannya dalam tempat yang berbentuk bulat yang terbuat dari seng dan mengangkat dagangannya diatas kepala Biasanya para pedagang mengambil untungnya sebanyak Rp. 200 / makanan , tergantung jenis makanannya. Didalam tempatnya ( yang berbentuk bundar ) dapatr menampung makanan kecil antara 200 – 300,jadi apabila semua makanan kecilnya terjual ,apabila kita estimasikan keuntungan dari setiap makanan kecil Rp. 200 , maka sipedagang akan mendapatkan untung Rp. 40.000
Keuntungan mereka bisa dibilang lumayan , akan tetapi mereka mempunyai kendala dalam hal pemasaran , sesama pedagang tenong tidak diperbolehkan mengambil tempat berdagang yang sudah ditempati oleh pedagang tenong lainnya , biasanya di setiap perumahan / perkampungan terdapat 1 – 2 pedagang tenong , tergantung besar kecilnya perumahan / perkampungan tersebut. Jadi pedagang yang mendapatkan perumahan / perkampungan yang letaknya jauh dari pasar , mereka harus mengeluarkan uang untuk transport agar sampai ketempat mereka berdagang , bqiasanya apabila ada angkot / ojeg yang lewat ke tempat
berdagangnya, mereka akan memilih angkot untuk mengantarkan mereka agara sampai ketempat berdagang , akan tetapi apabila ditempat perumahan / perkampungan tempat mereka berdagang tidak ada angkot ataupun ojeg , mka mereka akan memilih untuk berjalan kaki untuk sampai ketempat mereka berdagang , hal ini dilakukan agar keuntungan yang mereka dapatkan tidak dipotong oleh uang beca yang pastinya akan
lebih besar dari pada ongkos angkot ataupun ojeg

Usaha ini akan menguntungkan apabila kita mendapatkan tempat ( perumahan / perkampungan ) yang letaknya lebih dekat dengan pasar dikarenakan selain kita tidak capai , kita juga masih mempunyai waktu untuk berusaha dengan jenis lain , kalaulah kita mendapatkan tempat yang paling jauh ,maka selain capai kita juga tidak bisa melakukan usaha lain dikarenakan tenaga kita telah terkuras oleh jauhnya perjalanan ketempat berdagang

PELUANG USAHA BA'PAO

Dian Ayu (04-053)

Pedagang Bapao adalah seorang penjual makanan / semacam roti yang bentuk dan warnanaya memiliki khas tersendiri.. Kue Bapao ber warna putih, bentuknya bulat dan rasanya beraneka ragam.Ada yang rasa kacang hijau, kacang tanah, dan ada pula yang rasa coklat.Singkatnya rasa Kue Bapao sangat enak sehingga banyak di nikmati oleh kalangan masyarakat.Baik muda maupun tua, besar ataupun kecil.lebih jalasnya
Kue Bapao aman untuk di konsumsi oleh semua kalangan umur,enak di makan di waktu kapan saja.baik pagi siang,sore,maupun malam hari dan harganya pun amat murah. Kue Bapao mudah di dapatkan,para pedagang Bapao biasanya menjualkan dagangannya dengan cara berkeliling dan tidak jarang pula ia mangkal di suatu tempat, dengan menggunakan
gerobak dorongnya dan di jual dalam keadaan masih panas karena kue tersebut di letakkan di dalam langseng yang bulat dan besar yang di taruh di atas api. Pedagang Bapao biasanya menjual dagangannya ke perumahan-perumahan.Setelah ke perumahan-perumahan lalu ia menjualnya ke pasar.Ia berjualan mulai pagi hingga sore hari,dengan jumlah kue yang di bawa kurang lebih 300 buah dengan berbagai rasa.Tetapi
apabila ada pesanan tidak jarang ia membawa lebih dari 300.Untuk tiap harinya kue tersebut terkadang laris dengan jumlah kue yang di bawa habis tanpa tersisa .Namun tidak jarang pula jumlah kue tersebut tersisa,tetapi tidak banyak.boleh di kata hanya beberapa jumlah kue saja. Untuk perhitungan keuntungan pedagang bapao tersebut dapat
merauk keuntungan yang cukup lumayan, dengan taksiran jumlah kue rata-rata yang di jual sebanyak 300 buah perhari,harga @ Rp.1.000,-.Maka ia akan menerima uang hasil penjualan sebanyak Rp.300.000,-, dengan biaya operasional yang di habiskan kurang lebih sebesar Rp.200.000,-.

Dalam hal ini berarti si pedagang bapao tersebut memperoleh laba sebesar Rp.100.000,- perhari.jika di lihat dari segi kaca mata ekonomi, menjual bapao cukup efesien juga,dengan mengeluarkan modal yang tidak seberapa.dapat merauk keuntungan seper1/2nya.Bahkan kita pun dapat mengambil contoh dari si pedagang bapao tersebut,dengan memenj keuangan yang baik dan hidup seefisien mungkin akhirnya ia
dapat memiliki rumah yang cukup besar dan mampu menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi.dengan jumlah anak sebanyak tiga orang.
Namun di sela-sela keberhasilannya terkadang ia juga menghadapi kendala yang cukup rumit.misalnya,dalam hal pencetakan adonan yang salah.maka si kue bapao tersebut tidak akan jadi karena tidak jadi.akhirnya si pedagang bapao tersebut menderita kerugian sebanyak jumlah uang yang di keluarkan untuk membuat adonan tersebut. sehari
saja ia tidak berjualan maka keuntungan yang Rp.100.000,- perhari akan hilang dengan begitu saja.kendala yang lainnya terkadang sering terjadi pada sarana pendukung.misalnya kompornya yang rusak gerobak yang dengan tiba-tiba saja tidak bisa jalan.tetapi yang biasa sering terjadi pencetak adonan yang sering macet dan rusak.Tetapi untungnya Kendala tersebut tidak berlangsung dengan lama.atau juga komposisi adonan yang terkadang tidak ada / stokk di pasar yang kurang, yang
mengakibatkan harganya menjadi naik.Apabila harga naik,si pedagang bapao tersebut juga menaikkan harga bapaonya.walaupun harganya naik, untuk kue bapao tetap masih bisa terjangkau oleh masyarakat,dan juga sebaliknya apabila harga bahan-bahan di pasaran kembali turun.maka ia akan menurunkan kembali harga kue bapao tersebut.Tetapi tidak halnya di saat harga sedang stabil,semua ini merupakan usaha untuk
mempertahankan pelanggan. Yang terpenting dalam berbisnis adalah jangan pernah takut untuk bersaing.dan keuntungan maupun kerugian merupakan hal yang sudah biasa dan lumrah.

PEDAGANG BAKSO KELILING

Yulia Pratiwi (04-083)

Pedagang bakso keliling adalah seorang yang menjajakan dagangannya dengan berkeliling di perumahan atau di perkampumgan.Pedagang bakso keliling menjajakan dagangannya dengan menggunakan gerobak yang terbuat dari besi dan sebagian dari kayu dan kemudian pedagang bakso tersebut mendorong gerobaknya.

Dan biasanya pedagang bakso mengambil untung sebanyak Rp 1000,- permangkuk. Di dadalam bakso tersebut terdapat panic, kompor, bumbu- bumbu, mie, bakso, mangkuk, sendok dan garpu. Jadi semua dagangannya di jual gerobak tersebut. Dan kita bisa amati simpulkan keuntungan dari tiap per mangkuk adalah sebesar Rp 1000,- maka pedagang bakso keliling tersebut akan mendapatkan keuntung dari berjual permangkuk
adalah sebesar Rp 3000,- dan kita bisa jumlahkan keuntungannya sepesar Rp 100.000,- itu adalah laba bersih telah dikurangi untuk membeli bahan-bahan.

Keuntungan pedagang bakso keliling tersebut bisa disebut lumayan menguntungkan, tetapi mereka mempunyai kendala dalam hal pemasaran, sesama pedagang bakso keliling tidak dapat menempati lahan pedagang bakso keliling yang terlebih dahulu berdagang di perumahan atau perkampungan. Disetiap perumahan paling banyak ada 3 pedagang bakso
keliling dan pedagang bakso tersebut di bagi dalam hal berdagang dari siang hari sampai malam hari dan tergantung luas atau tidak di dalam perumahan atau perkampungan tersebut.

Jadi pedagang bakso keliling tersebut apabila dapat lokasi yang jauh pedagang bakso tersebut harus menyiapkan tenaga yang ekstra karena harus mendorong gerobak baksonya. Meraka harus memilih tempat yang strategis dekat dengan tempat untuk berdagang , dan apabila tempat tersebut yaitu perumahan atau perkampungan, dan apabila jarang ada
yang membeli dagangannya biasanya mereka pedagang bakso tersebut mangkal dagangangnya untuk menjajakan dagangannya dekat dengan warung atau dekat dengan keramai orang-orang yang sedang bermain di luar rumah, mungkin merera untuk menghemat tenaga karena itu meraka mangkal dan untuk dagangannya cepat agar cepat habis.

Apabila pedagang baksao keliling tersebut mendapatkan lahan untuk menjajakan dagangannya dekat dengan pasar atau mendapatkan kias yang strategi dekat dengan jalan atau dekat dengat pusat perbelanjaan mareka dapat berdagang dari siang hari sampai malam hari hingga daganganya habis tanpa harus berrebutkan lahan untuk berdagang dan
tanpa menyaipkan tenaga yang ekstra karena mendapatkan lokasi yang jauh.

PROSPEK USAHA NASI UDUK

TUGAS EKONOMI MANAJERIAL

DEWI MUSTIKASARI
semester VI Manajemen

Bisnis kecil berjualan nasi uduk bisa memberikan tambahan penghasilan yang lumayan untuk memenuhi kebutuhan kita apabila bisnis ini dikelola dengan baik, perencanaan bisnis yang matang memungkinkan kita dapat meningkatkan keuntungan bisnis.

Analisis peluang usaha yang dikembangkan oleh para penjual nasi uduk, dapat dengan mudah dihitung dengan analisis sederhana, misalnya saja biaya untuk memulai usaha ini menghabiskan sebesar Rp. 100.000 untuk satu kali penjualan, jumlah porsi yang dapat di hasilkan dengan biaya ini sebanyak 50 bungkus dengan rata-rata harga setiap porsinya berkisar antara Rp. 2.500 sampai dengan Rp. 4.000, jika dengan angka terkecil pendapatan di hitung sebesar 50 bungkus x 2.500, maka pendapatan diperoleh sebesar Rp. 125.000,-

Apabila kita menghitung besar rata-rata harga di kalikan dengan porsi menjadi Rp. 3.250 x 50 bungkus akan sama dengan 162.500,- berarti dalam satu hari pendapatan usaha sebesar itu, jika di kurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk usaha maka kita akan memperoleh sekitar 62.500 per hari. Asumsi sebesar 25% tidak terjual maka diperoleh hitungan 3.250 x 48 bungkus sama dengan 156.000, berarti masih ada kelebihan 56.000 setiap hari.

Pendapatan setiap bulan dengan asumsi 20 hari usaha maka diperoleh angka sebesar 56.000 x 20 akan sama dengan 1.120.000,- pendapatan luar biasa dari usaha perdagangan uduk, apabila bisnis ini dilakukan dengan metode jaringan, perkiraan prospek usahanya adalah sebagai berikut :

ANALISIS USAHA BASO

PITKA IKMASARI
NPM. 04075

Pedagang baso biasanya menjual dagangannya dengan cara berkeliling di perumahan-perumahan atau perkampungan, dengan menggunakan gerobak sebagai alat pemasarannya. Tetapi ada juga yang menjual dagangannya dengan cara mangkal di suatu tempat. Modal pedagang baso tidak sedikit, karena untuk membeli gerobaknya saja bisa mengeluarkan uang sampai 500 ribu rupiah, belum peralatan makan, dan untuk membeli
bahan baku untuk membuat baso serta bahan penolong lainnya. Diperkirakan modal awal pedagang baso bias mencapai 1 juta rupiah.

Pedagang baso yang berkeliling di perumahan-perumahan biasanya menjual perporsinya 3000 rupiah, berbeda dengan pedagang baso yang menyewa tempat, mereka akan menjual baso perporsinya lebih mahal dari pada pedagang baso yang berkeliling di perumahan tersebut.
Pemasaran baso ini tidak sulit karena mencakup semua kalangan masyarakat, mulai dari anak kecil, orang dewasa dan orang tua semuanya menyukai makanan tersebut. Baso ini merupakan makanan yang cukup mengenyangkan. Pedagang baso bisa mendapat keuntungan
perharinya paling besar 100 ribu rupiah, dan paling kecil 50 ribu rupiah. Keuntung tersebut akan mereka gunakan kembali untuk membeli bahan baku baso dan yang lainnya untuk dijual besok harinya. Pedangang baso merupakan bisnis yang menjanjikan karena merupakan makanan yang banyak digemari oleh semua kalangan masyarakat. Di setiap perumahan atau perkampungan banyak penjual baso yang berkeliling, dan mereka mempunyai pelanggan yang berbeda-beda karena setiap orang mempunyai selera yang berbeda-beda juga. Bagi pedagang baso, mereka ingin semua dagangannya habis dalam sehari tetapi kenyataanya ada saja yang tidak habis dagangannya. Pedagang baso yang
mungkin dagangannya tidak habis akan menjualnya kembali untuk dijual besok harinya. Akhir-akhir ini banyak baso yang dibuat dengan cara mencampurkan borak dan formalin sebagai bahan pengawet. Padahal penggunaan formalin adalah untuk mengawetkan jasad orang yang sudah meninggal.

Mungkin pedagang baso tersebut tidak mau rugi karena mereka hanya ingin mendapatkan keuntungan, tanpa melihat bahayanya, dengan menggunakan bahan pengawet tersebut. Padahal jika mereka ingin dagangannya terjual semua, mereka membuat basonya harus disesuaikan dengan perkiraan. Dengan begitu dagangannya tidak akan mubajir atau
dijual lagi besok jika baso tersebut tidak habis pada saat berjualan kemaren.

Bermodalkan Rp 5.000, Abunazar Jadi Juragan Kerupuk

SYAMSUL ARIFIN
NPM.

PADANG- Siapa yang tidak tahu dengan kerupuk kulit, kerupuk gurih, terbuat dari kulit sapi, yang enak sekali jika dijadikan teman lauk untuk makan nasi sehari-hari atau pun hanya sebagai kudapan. Produk ini bisa dibeli di pasaran dengan harga dalam kondisi mentah Rp 60-70 ribu per-kilogram.

Di Sumatra Barat (Sumbar), kerupuk ini dikenal dengan nama “Karupuk Jangek”. Di daerah ini paling tidak terdapat belasan pengusaha kerupuk jangek, berskala kecil maupun besar. Biasanya, mereka bergerak di rumah masing-masing, atau mengembangkan usahanya dengan home industri, dengan mempekerjakan keluarga sendiri, sebagai tenaga kerjanya.
Hasilnya, tidak saja mereka pasok untuk wilayah Sumbar, namun juga merambah ke pasaran luar provinsi, bahkan hingga ke Ibu Kota Jakarta. Salah satu pengusaha kerupuk jangek yang cukup terkemuka di kota Padang, yakni Usaha Kerupuk Kulit Citra Mandiri, yang beralamat di Jalan Gajah Mada Rt.03 Rw.03 Gunung Pangilun, Padang.
Usaha home industri yang dirintis sejak tahun 1978 ini, mulanya didirikan hanya dengan modal Rp 5 ribu, sebagai usaha keluarga. Namun kini, usaha ini berkembang pesat. Siapa sangka, modal Rp 5 ribu, membuat Abunazar menjadi juragan kerupuk kulit di kota Padang.
Dengan usahanya ini, Abunazar (55 tahun), sang pemilik, bahkan telah berhasil mengantarkan keenam anaknya ke jenjang pendidikan, dua diantaranya telah menamatkan kuliahnya di Universitas Bung Hatta Padang.
Kendati tanpa plang nama, home industri milik Abunazar ini, merajai hampir sekitar 25 persen industri kerupuk kulit di Sumatra Barat. Kerupuk kulit Citra Mandiri, bahkan sudah dipasarkan ke beberapa daerah luar Sumatra Barat, yakni; Jambi, Riau, Bengkulu, Palembang, Medan dan Jakarta. Awalnya, pada tahun 1978, Abunazar yang tidak menamatkan SLTA-nya ini, merupakan salah satu pekerja di usaha kerupuk kulit milik Mamaknya (paman-red), di daerah Lubuk Buaya, Padang.
Setelah beberapa bulan bekerja, Abunazar mulai berpikir untuk membuka usaha sendiri, karena rasanya, ia telah memiliki keahlian di bidang pengolahan kerupuk kulit tersebut.
Dengan tekad bulat, Abunazar membongkar celengannya, setelah dihitung, jumlahnya hanya Rp 5000. Uang tersebut dibelikannya beberapa lembar kulit sapi di Rumah Potong Hewan di Sawahan, Padang. Saat itu harga satu lembar kulit sapi hanya Rp 250.
Mengolah Sendiri
Abu yang saat itu mengontrak rumah di Jalan Gunung Sago, Gunung Pangilun Padang, mengolah sendiri kulit sapi yang dibelinya. Mulai dari merebus, menjemur, menggoreng, dan memasarkannya. Untuk satu lembar kulit sapi, bisa diperoleh 50 kg kerupuk kulit dalam bentuk kering. Waktu itu, kata Abunazar, jumlah pengusaha kerupuk jangek masih bisa dihitung dengan jari, hingga perputaran usahanya bisa pula dihitung dengan mudah. Usaha yang dirintis Abunazar ini lambat laun berkembang pesat.
Pada tahun 1985, ia merasa usahanya mulai naik daun. Karena itu, ia memutuskan untuk mencari karyawan untuk membantunya. Tiga karyawan pun ia terima sebagai pekerja. Karyawan inilah yang melakukan pengolahan. Sedangkan Abunazar, selain mengolah, juga langsung turun ke pasaran, mengurus pemasaran kerupuk kulitnya.
Namun, usaha ini tak selamanya berjalan mulus. Kesulitan mulai muncul pada saat orang-orang yang memiliki modal besar, pada tahun 2000, juga mulai berbisnis kerupuk kulit. Mereka yang bermodal kuat ini, berani membeli kulit di atas harga lazim. “Inilah yang membuat Saya sesak nafas. Apalagi, jumlah julit kan terbatas,” kata Abunazar.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat itu, juga membuat Citra Mandiri semakin terseok-seok. Setelah berembuk dengan keluarga dan karyawan, Abunawas memutuskan untuk menutup saja usahanya.
Namun, saat Abunazar sedang melakukan pembicaraan dengan karyawan, soal keputusannya untuk menutup Citra Mandiri, salah seorang adiknya, Syaiful Aliman, yang bekerja di Departemen Tenaga Kerja Padang, datang. Syaiful melarang kakaknya menutup Citra Mandiri.

Bantuan Modal
Menurutnya, masih ada kesempatan, mereka bisa mengajukan pinjaman pada PT Semen Padang yang memberikan bantuan modal bagi pengusaha kecil, melalui dana PUKK (Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi). BUMN ini bekerja sama dengan Dinas Koperasi setempat dalam penyaluran dana bantuannya. Tahun 2000 itu, PT Semen Padang memang telah menggulirkan dana sebesar Rp 7,5 miliar lebih kepada 1.673 unit usaha kecil dan koperasi di Sumbar.
Namun, tidak banyak pengusaha kecil seperti Abunazar yang mengetahuinya. Mendengar itu, semangat Abunazar kembali menggebu. Esoknya, dibantu sang adik, Abunazar langsung mengurus segala sesuatu untuk pengurusan administrasi peminjaman dana PUKK PT Semen Padang tersebut. Semuanya berjalan lancar.
Pada bulan Juni tahun 2000, PT Semen Padang mengabulkan pinjaman modal Abunazar sebesar Rp 7,5 juta. Dana tersebut dikucurkan secara bertahap, sebanyak Rp 2,5 juta pada tahap awal dan Rp 5 juta di tahap selanjutnya. Pinjaman lunak ini menjadi dewa penolong bagi usaha kerupuk kulit Abunazar.
Dengan pinjaman itu, usaha Abunazar pun mulai berkembang pesat. Berkat bantuan dana tersebut, menurut Abunazar, hingga tahun 2004 ini, usahanya bisa memproduksi sebanyak 250 kg kerupuk kulit setiap harinya..
Kini, dibantu keenam orang anak, istrinya, dan tiga karyawan, Abunazar bangga menjalankan usaha kerupuk kulit yang telah membuat dua anaknya menjadi sarjana. Bukan itu saja. Saat ini, Abunazar telah memiliki beberapa buah rumah kontrakan, yang merupakan hasil dari home industri yang ia rintis bersama keluarga.
Namun, tetap, laki-laki ini berharap, mendapat bantuan modal lagi, untuk lebih memperbesar usaha dan memasarkan kerupuk kulitnya bahkan hingga ke manca negara.
“Saya ingin punya peralatan yang canggih. Saat ini kami cuma bekerja dengan alat manual seperti pisau dan mengeringkan kulit dengan matahari. Katanya ada alat pemotong dan pengering kulit yang lebih canggih,” kata Abunazar.

PELUANG BISNIS BASO

AANG RUHAEDIN
NPM. 04-013

(STUDI KASUS SMALL REASERCH DI BASO PAK TATANG CIKAMPEK)

Baso adalah suatu makanan ringan yang sudah tidak asing lagi bagi kita,bahkan kekota manapun kita pergi pasti yang namanya baso tersedia. Dan ternyata baso merupakan bisnis yang menjanjikan untuk kita kelola,seperti yang telah dilakukan oleh pak tatang setahun yang lalu, pak tatang adalah seorang mantan pegawai pabrik yang
gajinya hanya Rp.700.000,00 dan pada tahun 1998 pak tatang di PHK tetapi pak tatang tidak terus menyerah karena kehilangan pekerjaanya tersebut akhirnya pak tatang memutuskan untuk jualan baso untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari- hari,dan pak Tatang membuat sebuah jongko untuk tempat jualanya, lokasi jualan pak tatang
sekarang berada didepan perum suka seuri cikampek dan akhirnya usaha pak Tatang membuahkan hasil dari hari ke hari omset usaha pak Tatang terus meningkat, modal usaha pak Tatang dimbil dari sisa pesangon yang besarnya tidak seberapa dan inilah rincian modal yang dikeluarkan pak Tatang untuk menjalankan usaha basonya, biaya bahan baku untuk baso seperti daging sapi, aci dan tepung sekitar Rp.6.060.000/bulan dan untuk tenaga kerja sebanyak 4 orang sebesar Rp.1.800.000,00 dan untuk biaya operasi serta peralatan sebesar Rp.8.100.000,00 dan total dana yang dibutuhkan untuk usaha baso sekitar Rp.15.600.000,00 dan omset yang dihasilkn oleh pak Tatang sekitar
Rp.23.400.000,00/bulan.Jadi laba yang diterima pak tatang per bulan sekitar Rp.7.440.000,00 dan dikurangi lagi biaya umum dan administrasi sebesar Rp.70.000,00 jadi laba bersih yang diterima pak Tatang setiap bulan sekitar Rp. 7.370.000,00. sungguh menggiurkan mungkin bagi kita keuntungan yang didapatkan oleh pak Tatang.jadi
usaha baso merupakan bisnis yang menjanjikan bagi kita.

MLM ( MULTI LEVEL MARKETING )

ASEP KOMARA
NPM.04 057

Multi Level Marketing adalah sebuah perusahaan jaringan yang bergerak dibidang marketing yang berbasis kemitraan, bisnis ini mencuat kepermukaan pada awal tahun 2000 pada tahun itu banyak perusahaan multi level marketing yang bermunculan karena respon dari masyarakat yang cukup tinggi juga pengaruh dari krisis ekonomi yang
bekepanjangan di Indonesia, bisnis ini banyak diminati oleh masyarakat karena menjanjikan keuntungan yang besar, dengan modal yang relatip kecil kita bisa meraup keuntungan yang relatif besar. Bisnis Multi level marketing mempunyai system kemitraan yang artinya kita harus menjual produk dari perusahaan MLM tersebut
selain itu kita juga diwajibkan mencari mitra atu anggota baru untuk menjadi member perusahaan MLM tersebut, apabila kita merekrut anggota baru kita dapat royalty dari perusahaan MLM tersebut yang diambil sekian % dari uang pendaftaran anggota baru/ member baru, jadi semakin banyak anggota yang kita rekrut berarti semakin banyak
royalty atau keuntungan yang kita dapat, tidak hanya itu saja bila kita mempunyai anggota banyak maka level atau posisi kita akan lebih tinggi karena system ini kebanyakan memakai system pohon cemara.
Jenis keuntungan dari bisnis MLM biasanya berupa uang Cash atau berupa Poin, poin ini bisa kita tukar dengan barang dagang dari perusahaan MLM tersebut atau hadiah yang sudah ditentukan oleh perusahaan MLM tersebut, bila poin terserbut sudah mencapai jumlah poin yang ditentukan oleh perusahaan MLM tersebut.


Tapi seiring berjalan nya waktu perusahaan MLM banyak yang gulung tikar (bangkrut) mungkin hanya beberapa perusahaan saja yang masih bertahan dikarnakan minat masyarakat terhadap perusahaan MLM mulai berkurang, malahan perusahaan MLM.banyak meninggalkan kekecewaan pada masyarakat, banyak masyarakat yang gagal melakukan bisnis ini dikarnakan kurangnya pengatahuan dari system perusahaan MLM ini,ternyata hanya sedikit atau segelintir orang saja yang berhasil melakukan bisnis MLM ini yang notabene anggota atau member puncak,member yang mempunyai jaringan,link dan kolega.Anggota atau member puncak biasanya orang-orang yang pandai bicara,pandai
meyakinkan orang,mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan yang mempunyai selt confident yang tinggi.

Jadi apakah anda masih berminat dan orang yang cukup berani ikut menjadi bagian dari bisnis ini? Atau apakah anda orang yang cukup rasional,yang akan berpikir 2x
untuk ikut menjadi bagian dari bisnis ini?

PD. API BIRU

TIA MUTIA ROSA
NPM. 04.073

PD.Api Biru adalah suatu PD perseorangan yang memproduksi kompor minyak dengan mutu yang baik. Pemilik PD.Api Biru ini adalah Bapak Sutarna yang lahir pada tahun 1967 di kota Karawang. Walaupun Bpk. Sutrarna tidak pernah menikmati dunia pendidikan namun dengan keahliannya dalam membuat kompor minyak Bpk. Sutarna mampu mendirikan usaha untuk menghidupi keluarganya dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Keahlian membuat kompor minyak ini diperoleh pada saat Bpk. Sutarna bekerja pada PD kompor minyak milik orang lain. Setelah Bpk. Sutarna menguasai keahlian ini, beliau mencoba membuka usaha sendiri pada tahun 1992, yang berlokasi di desa Babakan Brondong kelurahan Adiarsa TimurRw.16 Rt.02 No.52. Dengan modal awal yang sangat kecil sebesar 5 juta yang ia peroleh dari peminjaman BRI, pada awalnya ia membuka usaha ini hanya dengan 3 orang karyawan. Dengan kegigihan dan keyakinan Bpk. Sutarna akhirnya PD.Api Biru mulai berkembang secara bertahap. Sekarang PD. Api Biru memiliki 12 orang karyawan. PD. Api Biru telah memiliki legalitas usaha dengan Izin Tempat Usaha No : 503/219/Trantib.
Bpk. Sutarna menjual hasil produksinya ke beberapa pasar di kota Karawang. Pasar-pasar yang menjadi sasaran pemasaran adalah :
1. Pasar Johar
2. Pasaar Cikarang
3. Pasar Dengklok
4. Pasar Wadas
5. Pasar Cikampek
6. Pasar Cilamaya
Kompor minyak hasil produksi PD. Api Biru memiliki ciri khas tersendiri yaitu berwarna hijau dan berbentuk bulat. Selain itu kompor minyak Api Biru memiliki keunggulan dari kompor minyak lainnya yaitu bahan yang di gunakan untuk membuat kompor minyak Api Biru yang berkualitas sehingga kompor tidak mudah bocor.
Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi kompor minyak Api Biru adalah :
1. Seng
2. Besi
3. Paku
4. Cat
5. Bensin
6. Dempul
Dan peralatan-peralatn yang di gunakan adalah :
1. Alat Press
2. Mesin Roll
3. Alat Pon
4. Compresor
5. Gunting Seng
Selain memproduksi kompor Minyak ini Bpk. Sutarna bereksperimen untuk menciptakan kompor yang dapat di gunakan tanpa bahan bakar minyak tanah melainkan menggunakan dedak. Dan hal ini Sangat menarik perhatian Pemda Karawang, sehingga Bpk. Sutarna dipercaya oleh Pemda Karawang untuk memproduksi kompor tersebut yang kemudian akan di
pasarkan ke daerah-daerah yang masih langka untuk memperoleh minyak tanah. Dengan demikian kompor ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkannya.
Keberhasilan yang telah diraih oleh Bpk. Sutarna merupakan suatu bukti bahwa kegigihan dan kemauan yang keras dapat diperoleh suatu keberhasilan.

Friday, May 11, 2007

Bengkel motor, ladang subur bagi wirausahawan baru

Arif Nurochman
NPM. 04-043
Ekonomi Manajerial


Ledakan populasi sepeda motor beberapa tahun terakhir telah memacu kebutuhan jasa pemeliharaan dan perbaikan. Di sisi lain, daya tampung bengkel resmi yang terbatas membuka peluang bagi calon wirausahawan baru menggarap bisnis ini. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memproyeksikan populasi sepeda motor tahun ini mencapai sedikitnya 38,1 juta unit. Namun, kendaraan yang terlayani bengkel resmi (authorized) baru 18,24 juta, atau 47,88%.
Kesenjangan itu merupakan 'kue' yang bisa dimanfaatkan oleh bengkel-bengkel umum. Hebatnya lagi, peluang bisnis ini diperkirakan terus membesar, karena pertumbuhan bengkel resmi tak sanggup mengimbangi ledakan kebutuhan jasa pemeliharaan maupun perbaikan sepeda motor.
Pada 2005 daya tampung bengkel resmi sepeda motor mencapai 50,49%. Namun, pada 2007 tertekan menjadi kurang dari separuh populasi motor, yakni hanya 45,55%. Hal ini karena untuk menjadi bengkel resmi membutuhkan cukup banyak persyaratan, termasuk modal yang besar.
Kondisi ini tentu sangat berbeda dengan bengkel umum. Bengkel nonresmi memang tak selalu kecil, tetapi untuk membangun bisnis ini bisa dimulai dengan modal yang tak terlalu kecil. Berbeda dengan bengkel mobil, teknologi sepeda motor juga tak
terlalu rumit dan relatif mudah dipelajari, sedangkan peralatan maupun perlengkapan standar bengkel juga tak butuh investasi besar. Dari sisi pelanggan, bengkel ini selalu memiliki pasar yang tidak sekadar ditimbulkan oleh kesenjangan daya tampung bengkel resmi dengan populasi sepeda motor.
"Selalu ada pelanggan untuk bengkel jenis ini," ungkap Tonny Sumartono, Penasihat Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)-lembaga ini punya misi meningkatkan daya saing usaha kecil menengah berdasarkan kompetensi Astra.
Latar belakang pelanggan bengkel beragam, dari sisi pendidikan dan pendapatan. Mungkin saja banyak pemilik motor yang takut masuk ke bengkel authorized.
Selain itu, tak sedikit pemilik motor enggan ke bengkel resmi akibat jaraknya yang jauh di pusat kota. Banyak pemilik motor yang memilih bengkel terdekat.
Selain itu, tak sedikit pelanggan menjatuhkan pilihan bengkelnya karena karakter layanan atau hubungan 'pertemanan'. Dari sisi bayaran mungkin bisa dinego.
Abdul Wahid, pemilik bengkel Garuda Bhakti Motors di Karawang, Jabar, mengungkapkan pelanggan bengkelnya cukup memadai, meski tak berstatus authorized.
Wahid merintis bengkel setelah mengikuti pelatihan tiga pekan yang diselenggarakan YDBA dan Garuda Indonesia pada 1994. Beruntung, dia lulus terbaik sehingga dia mendapatkan bantuan modal dan peralatan, termasuk dibantu mencari lokasi usaha di Jl. Jatisari, dekat pasar Karawang.
Saat ini usahanya dijalankan sendiri. Wahid tidak mempekerjakan teknisi tambahan karena pelanggannya masih bisa ditangani sendiri, rata-rata lima motor per hari.
Garuda Bhakti Motors juga memperoleh tambahan pendapatan dari penjualan suku cadang dan pelumas. Produk ini bahkan cenderung mendominasi pendapatan.
"Banyak anak muda datang, mereka beli spare part. Tapi kalau [perbaikan] bisa ditangani sendiri, mereka hanya beli suku cadang." Selain mengutamakan kualitas layanan, Wahid memegang prinsip kejujuran dalam menjual jasa. Selain itu, harga jasa tentu harus bersaing. Apalagi, di kiri dan kanannya cukup banyak bengkel serupa.
Tak harus menjadi seperti Wahid, bagi calon wirausahawan baru, yang bermimpi punya bengkel tapi tak punya modal, ada cara lain. Lulus pelatihan mereka punya sertifikat kompetensi, bisa bekerja dulu atau magang kerja.
Data & proyeksi densitas bengkel motor *)
unit) 2005 2006 2007**
Sepeda motor 33.193.076 38.108.997 42.396.343
Bengkel 22.344 24.329 26.354
Densitas 1.486 1.566 1.647
Sumber: YDBA, AISI, 2005
Ket:*) bengkel resmi (authorized)
**proyeksi
Menurut Mohammad Iqbal, Manajer YDBA, menjadi wirausahawan bengkel tak sekadar perlu penguasaan tentang mekanik, tapi juga harus paham manajemen bengkel. Oleh karena itu, pelatihan pun mencakup keduanya. Pelatihan mekanik mencakup dasar-dasar mesin, sistem bahan bakar, elektrikal, bongkar-pasang mesin, alat ukur service tangan maupun
khusus, serta perawatan dan penyetelan.
Pelatihan manajemen bengkel meliputi materi peluang bisnis bengkel, lay-out bengkel, alur kerja dan administrasi bengkel, sikap kerja, kepuasan pelanggan, promosi, dan penyusunan rencana kerja.
Di akhir pelatihan, peserta wajib mengikuti ujian teori maupun praktik. Tentu saja, sertifikat bukan yang terpenting tapi penguasaan ilmu dan praktik menjadi wirausahawan baru.
Bila hal ini terwujud, niscaya akan mengurangi jumlah kaum muda menganggur di Indonesia yang tahun lalu mencapai 10,85 juta. Setidaknya, ladang bisnis yang subur ini, bisa menjadi alternatif untuk menghambat pertumbuhan pengangguran.
Di daerah Tak hanya itu, populasi motor di pelosok yang terus bertambah telah
membuka peluang bisnis bengkel di daerah, sekaligus menekan laju urbanisasi kaum muda.
Pertambahan motor di daerah diproyeksi lebih cepat karena kota besar, seperti Jakarta dan provinsi makmur, sudah padat sepeda motor. Saat ini, tingkat kepemilikan motor di Indonesia melampaui 10 orang per unit kendaraan. Di Jakarta dan provinsi makmur kepadatan dua kali lebih tinggi, mendekati lima orang per unit. Diperkirakan kejenuhan perkembangan pasar motor terjadi saat kepemilikan motor mencapai lima orang per unit motor. Pada saat itu penduduk Indonesia mencapai 300 juta orang dan pendapatan per kapita bisa US$3.500 -US$4.000.
Dari perkiraan ini pasar domestik baru akan jenuh setelah mencapai kepemilikan total 60 juta motor. Bila persentase penggantian diperkirakan 10% per tahun, pada saat itu kebutuhan pasar per tahun masih akan mencapai 6 juta motor dibandingkan kebutuhan pasar 2004 sekitar 4,1 juta unit.
Karena itu, kebutuhan sepeda motor masih akan berkembang terus dalam satu dekade mendatang meskipun tingkat perkembangannya akan berkurang di masa mendatang. Sejalan dengan hal itu, peluang jasa layanan pemeliharaan maupun perbaikan juga terus berkembang.

Penguatan bengkel
Potensi besar bengkel kecil diakui hampir semua prinsipal. Mereka seperti berlomba-lomba untuk menggandengnya. Astra misalnya, pemimpin pasar sepeda motor di Indonesia ini juga getol melakukan penguatan kemampuan bengkel umum melalui YDBA.
Sejak beberapa tahun YDBA telah merancang konsep Mitra Aspira, standar bengkel resmi satu kelas di bawah AHASS. Bengkel ini awalnya merupakan bengkel 'gurem' yang dibina sehingga bisa naik kelas.
Tahun ini, YDBA membina 100 bengkel skala kecil yang akan diseleksi menjadi bengkel Mitra Aspira. YDBA saat ini masih memprioritaskan bengkel yang ada di kawasan Jabodetabek. Selain Astra, prinsipal sepeda motor lokal Kanzen juga agresif
merangkul bengkel-bengkel kecil. Saat ini sudah ada 68 unit bengkel di Jabodetabek, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur sudah dijadikan bengkel Mitra Kanzen.
Mitra Kanzen memiliki tiga fungsi, yakni promosi, outlet penjualan motor, dan pusat layanan purnajual. Dalam hal promosi, Kanzen akan memberikan bantuan pembenahan
bengkel, pemasangan poster dan stop light. Pabrikan motor ini juga memberikan bantuan peralatan bengkel dan asistensi teknis bagi para teknisi.
Di samping itu, fungsi sebagai outlet penjualan diharapkan bisa mendorong ekspansi merek motor tersebut sekaligus menjadi pusat pendapatan tambahan bagi pemilik bengkel.
Bengkel juga akan difungsikan sebagai pusat layanan purnajual bagi sepeda motor Kanzen. Pemilik bengkel bisa mengklaim pembayaran jasa perbaikan atau pemeliharaan kepada prinsipal yang menerbitkan kartu garansi.
"Bengkel ini tidak tertutup hanya untuk merek Kanzen tapi juga bisa menerima merek-merek yang lain. Bagi Kanzen, bengkel tidak sekadar menjadi cost centre [pusat biaya] tapi juga gerai penjualan," kata Direktur Pemasaran Kanzen Hermawan Lukiyanto.
Bagi bengkel kecil, kemitraan dengan prinsipal tentu saja akan menguatkan mereka dalam memanfaatkan ladang subur bagi pertumbuhan wirausahawan baru.

Friday, May 4, 2007

Analisis Peluang Bisnis E-Book Online

Budi Rismayadi, SE
Matakuliah Ekonomi Manajerial, 2007

Permintaan tertinggi untuk produk informasi teknologi online salah satunya adalah penjualan untuk e-book (buku elektronik), dari beberapa situs terkenal di internet hampir lebih dari 50 persen menawarkan e-book untuk semua jenis kegiatan bisnis. tampaknya bisnis ini pernah mencapai puncaknya pada tahun 2000-an dimana salah satu situs memperoleh keuntungan lebih dari 1,2 juta dollar dalam setiap tahunnya dari penjualan e-book.

Strategi pemasaran e-book bervariasi, beberapa marketer online menawarkan dengan metode multilevel marketing dan market online dengan lebih banyak menawarkan e-book secara kontinue, setiap produsen e-book mendapatkan sedikitnya 25% royalti yang berhak di terima dari setiap e-book yang terjual, dengan demikian jika kita asumsikan satu buah e-book dijual dengan harga minimal Rp. 50.000 dan dalam satu tahun terjual lebih dari 1000 buah e-book maka keuntungan yang dapat diperoleh selama satu tahun berkisar antara Rp. 12,500,000 tanpa harus susah payah menawarkan e-book tersebut karena internet menyediakan layanan 24 jam non-stop untuk penawaran.

Membuat dan memproduksi e-book hanya bermodalkan keahlian dalam menggunakan komputer, selain itu pembelian software dan berbagai fasilitas penunjang yang tidak menghabiskan biaya besar, meskipun demikian bukan berarti tidak ada biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap produsen karena mereka harus mempublikasikan e-book yang dimilikinya dan bekerjasama dengan situs yang khusus menawarkan produknya. analisis biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap penjualan e-book dapat anda ketahui dengan mulai bergabung dengan salah satu situs yang membuka bisnis tersebut. contohnya jika kita ingin menawarkan e-book secara online, maka setiap orang harus mendaftar sebagai member dengan membeli produk e-book, untuk kemudian setiap admin situs tersebut akan menyebarkan nama anda ke seluruh situs untuk mencari calon pembeli secara online dan kita tinggal menunggu hasil dari penjualan e-book tersebut.

Bisnis ini memang terlihat mudah, namun demikian kita di tuntut untuk terus menerus mengikuti perkembangan dan informasi yang ada sehingga bisnis yang kita bangun dapat tetap bertahan dan terus berkembang.

Ebook memang menjadi andalan penjualan produk secara online, selain mudah biaya yang dikeluarkanpun relatif murah, jadi wajar saja jika kemudian bisnis penjualan ebook mengalami peningkatan terus setiap tahunnya.

Sumber :
anda dapat mengunjungi situs berikut untuk mendapatkan e-book
http://www.ebooks.com
http://www.ebookmall.com
http://pakdenono.com
http://www.jasakom.com
serta alamat situs lainnya, selengkapnya anda dapat menggunakan kolom pencarian dalam google untuk informasi ebook